Selasa, 22 Januari 2013

akan bisa sepertimu

semilir angin membelai lembut
mengusap peluh, menyapu lara
dan menerbangkan bakteri bakteri yang tak kunjung pergi dari pikiranku
biar saja dingin ini merasuk ke tulang
biar saja
meskipun yang lain tengah bergelung dengan awan hangat mereka
di mana awanku?
di mana langit untukku?
sudah terlalu sesak untuk dinikmati bersama bukan
atau sudah tak cukup indah dan bersih bagi kita?
aku dan sebagian kecil harapanku
menikmatimu yang begitu lapang tanpa berbatas
meresapi kehampaanmu bertemankan sang udara yang bergerak
ikut bergetar,
menandakan adrenalin yang selalu terpacu saat termenung menghadapmu
aku butuh tempat luas sepertimu
membentang luas tak terhingga menyelimuti kami dan seluruh isinya
aku menginginkan kelapangan sepertimu
tanpa mengeluh saat gelap datang,
atau bergumam marah ketika mentari tengah di singgasananya
memberi kesejukan dan tetasan hujan penghapus duka
jika ini yang hanya bisa kulakukan,
memandangmu untuk memberi pancaran cahaya asa
untuk berjuang demi bintang-bintangku yang pergi dan kembali
demi bulanku dan matahariku
demi penciptaku
langit, aku ingin bisa sepertimu
akan bisa sepertimu


di bawah langit, bertemankan rintik hujan
eka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar