Rabu, 19 Mei 2010

aku pernah berharap dia mengerti menjadi aku
tapi ternyata dia tidak mengerti, dan aku mengalah
lalu memaafkannya
lalu aku mencari kenapa aku selalu melihat sosok lain dan mencoba menjadi orang lain
itu karena aku pikir "dia akan menyukainya"

tapi itu bukan aku, lalu aku berpikir tidak ada salahnya juga kan aku berubah untuk seseorang

yang aku rasa sekarang berbeda, aku telah mencoba berubah, dia merasakan perubahanku.
aku tau itu

tapi katanya ini masih kurang

katanya, aku tidak terlihat
dia tidak bisa melihat aku yang hampir selalu mnegucapkan kata "maaf" disetiap perdebatan kita

dia tidak bisa melihat aku yang bersabar dan mengerti bahwa "dia bukan untuk aku"

dia tidak bisa melihat sakit yang selalu aku tutupi untuk menahan kata "kangen" terucap olehlu

karena tidak ada yang bisa dia lakukan saat aku mengucapkan kata itu
aku mulai membenci harapan
harapan agar dia bisa membujuk ku disaat aku marah,
harapan dia ada dan menenangkan ku disaat aku butuh
harapan aku di topang oleh nya disaat aku ingin menjatuhkan diri
karena semua itu tidak pernah ada

aku menemukan titik yang bicara bahwa dia menyayangiku
tapi semakin aku menatapinya penuh harap, harapan itu semakin kabur
sampai kini aku membenci harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar